Daftar Isi:
- Apa yang Seharusnya Diharapkan Pengguna?
- Bagaimana Cara Kerja GDPR?
- Tapi Bagaimana dengan Brexit?
- Apa Artinya bagi Bisnis?
- Bagaimana GDPR Akan Mempengaruhi Pengguna Online?
- Pikiran Akhir
Apa yang Seharusnya Diharapkan Pengguna?
Pengguna online dapat berharap memiliki kontrol lebih atas data pribadi mereka dengan penerapan peraturan ini.
Dasar-dasar GDPR
1. Kerangka baru untuk hukum perlindungan data
2. Mengganti petunjuk perlindungan data tahun 1995 sebelumnya
3. Diberlakukan oleh Kantor Komisaris Informasi
Jika Anda mengira bahwa Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR) Eropa adalah undang-undang yang dibuat untuk mengisi kotak masuk Anda dengan peringatan spam dari setiap perusahaan yang pernah berinteraksi dengan Anda secara online, dengan baris subjek yang berbunyi: 'Kebijakan privasi telah berubah' dan permintaan untuk ' Cukup klik di sini agar kami dapat tetap berhubungan '. Kalau begitu, Anda akan dimaafkan.
Melihat lebih dekat akan mengungkapkan bahwa GDPR jauh lebih dari sekadar penyumbat kotak surat. Peraturan tersebut, tujuh tahun dalam pembuatan, akhirnya berlaku pada 25 Mei 2018 dan akan membawa perubahan signifikan dalam segala hal mulai dari teknologi hingga periklanan dan obat-obatan hingga perbankan. Kami akan melihat bagaimana perubahan ini akan memengaruhi kehidupan warga Inggris.
Bagaimana Cara Kerja GDPR?
Tujuan GDPR adalah memungkinkan konsumen untuk mengontrol cara perusahaan menggunakan detail pribadi mereka. Artinya, perusahaan tidak memiliki hak untuk mengumpulkan atau menggunakan data pribadi tanpa persetujuan dari individu tersebut. Nama, alamat email, dan nomor telepon semuanya dianggap sebagai data pribadi, serta perilaku penelusuran online yang dikumpulkan situs web menggunakan cookie.
GDPR bertujuan untuk memengaruhi orang-orang teknologi besar seperti Facebook dan Google, tetapi perusahaan dari semua sektor akan melihat pengaruhnya. Salah satu contohnya adalah penyelidikan pemerintah baru-baru ini terhadap campur tangan Cambridge Analytica dalam pemilihan negara bagian yang melibatkan mandat pemilihan. Penyelidikan menyebabkan banyak eksekutif puncak di perusahaan dibebastugaskan dari pekerjaan mereka.
Setelah 25 Mei 2018, perusahaan yang menyalahgunakan data pribadi dapat menerima denda hingga £ 17 juta dari Kantor Komisaris Informasi (ICO), atau 4% dari omset tahunan global perusahaan tersebut, mana pun yang lebih tinggi.
Tapi Bagaimana dengan Brexit?
GDPR berlaku untuk semua perusahaan yang menawarkan layanan di dalam UE, meskipun memiliki kantor pusat di tempat lain. Menurut pemerintah, Peraturan Perlindungan Data Umum akan tetap berlaku setelah Inggris keluar dari UE.
RUU Perlindungan Data Inggris akan segera memasukkan standar GDPR dan saat ini sedang diproses di parlemen. Para menteri mengharapkan penegakan GDPR untuk membantu perusahaan mempersiapkan Brexit, karena hukum di Inggris akan sejalan dengan seluruh UE. Jika aturannya berbeda, maka perdagangan antar negara Eropa akan lebih sulit.
Apa Artinya bagi Bisnis?
Banyak sekali dokumen. Kelompok bisnis mengatakan perusahaan harus mengeluarkan rata-rata £ 1,2 juta untuk memenuhi persyaratan baru yang kompleks.
Sebuah laporan oleh Sun menunjukkan bahwa banyak bisnis saat ini tidak melacak pemrosesan data mereka dengan cara yang sesuai dengan aturan baru. Jika mereka telah meminta izin dari pelanggan untuk mengumpulkan data, catatan sering kali sudah usang, atau persetujuan tersebut tidak memenuhi standar GDPR.
Yang jelas, tidak banyak bisnis yang berhasil patuh sejak 25 Mei. Perusahaan multinasional terlihat berebut sejak pengumuman dan pengenalan badan legislatif. Meskipun demikian, bagi perusahaan yang menunjukkan niat, dengan tanda-tanda signifikan dari perencanaan yang tepat, akan ada kelonggaran yang cukup sampai tenggat waktu yang akan datang ditetapkan.
Penerapan regulasi ini juga berdampak pada sektor jasa keuangan di Inggris. Financial Conduct Authority (FCA) dan ICO mengadakan diskusi meja bundar untuk menyelesaikan masalah industri keuangan.
Bagaimana GDPR Akan Mempengaruhi Pengguna Online?
Ada sejumlah persyaratan baru yang dimasukkan ke dalam GDPR. Pengguna juga memiliki "hak untuk dilupakan", memungkinkan mereka untuk menuntut perusahaan menghapus informasi pribadi tertentu dari internet, dan hak untuk menyisih dari pengumpulan data sensitif. Beberapa kasus di mana "hak untuk dilupakan" berlaku adalah:
- Informasi yang tidak relevan lagi.
- Jika seseorang tidak lagi menyetujui penggunaan data pribadinya.
- Seorang individu yang tidak mengizinkan perusahaan menggunakan data mereka untuk pemasaran.
- Dalam kasus di mana perusahaan memproses data dengan tidak benar.
- Jika secara hukum data perlu dihapus.
- Data seorang anak yang dipertukarkan untuk "layanan masyarakat informasi".
- Jika klaim Anda sah, perusahaan harus menghapus data Anda, kecuali itu bertentangan dengan kewajiban hukum mereka atau hak lain yang memungkinkan mereka untuk menggunakan informasi ini.
Pikiran Akhir
Riset yang dilakukan oleh pemerintah menunjukkan bahwa tidak banyak perusahaan yang mengetahui Peraturan Perlindungan Data Umum. Di awal 2018, hanya 38% bisnis dan 44% badan amal yang pernah mendengar tentang GDPR. Angka-angka ini menunjukkan bahwa penegakan hukum sangat diperlukan.
Di sisi lain, pengguna online dapat berharap memiliki kontrol lebih atas data pribadi mereka. Dalam sebulan terakhir, puluhan ribu orang telah memanfaatkan kesempatan ini untuk melindungi privasi mereka.
© 2019 Shuvam Samal