Daftar Isi:
- Analisis PEST
- Analisis dan Faktor Politik
- Analisis dan Faktor Ekonomi
- Analisis dan Faktor Sosial
- Analisis dan Faktor Teknologi
Analisis PEST
Analisis PEST mengidentifikasi perubahan di pasar yang disebabkan oleh faktor politik, ekonomi, sosial, dan teknologi (PEST).
Di bawah ini adalah analisis PEST untuk Coca-Cola Company, sebuah perusahaan global yang menempati peringkat salah satu dari sepuluh perusahaan paling dikagumi di Fortune selama lima tahun terakhir.
Analisis dan Faktor Politik
Food and Drug Administration (FDA) menganggap minuman non-alkohol seperti Coca-Cola termasuk dalam kategori makanan. Pemerintah mengatur prosedur pembuatan produk tersebut. Perusahaan yang gagal memenuhi standar pemerintah akan dikenakan denda. Coca-Cola juga tunduk pada Undang-undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan peraturan lingkungan lokal, negara bagian, federal, dan asing. Berikut adalah beberapa faktor yang memengaruhi operasi Coca-Cola:
- Perubahan undang-undang dan peraturan: perubahan dalam standar akuntansi, persyaratan perpajakan (perubahan tarif pajak, interpretasi undang-undang perpajakan yang dimodifikasi, masuknya undang-undang perpajakan baru), dan undang-undang lingkungan baik di otoritas domestik atau asing.
- Perubahan dalam era bisnis non-alkohol: tekanan kebijakan produk dan harga yang kompetitif serta kemampuan untuk mempertahankan atau memperoleh bagian penjualan di pasar dunia dibandingkan dengan pesaing.
- Kondisi politik, khususnya di pasar internasional: konflik sipil, perubahan pemerintahan, dan pembatasan mengenai kemampuan untuk merelokasi modal melintasi perbatasan.
- Kemampuan untuk menembus pasar yang sedang tumbuh dan berkembang: Hal ini juga bergantung pada kondisi ekonomi dan politik, seperti konflik sipil dan perubahan pemerintahan, serta kemampuan Coca-Cola untuk membentuk aliansi bisnis strategis yang efektif dengan pembotolan lokal, dan untuk meningkatkan fasilitas produksi, distribusi. jaringan, peralatan penjualan, dan teknologi.
Analisis dan Faktor Ekonomi
Selama resesi tahun 2001, pemerintah AS mengambil tindakan agresif untuk membalikkan keadaan ekonomi pada tahun 2002. Coca-Cola mencatat hal ini dan menyadari bahwa suku bunga pinjaman kemungkinan akan naik seiring dengan pulihnya perekonomian. Jadi, mereka mengambil pinjaman berbiaya rendah pada tahun 2001 untuk mendanai pertumbuhan pada tahun 2002. Mereka menggunakan pinjaman tersebut untuk penelitian dan pengembangan produk baru untuk memanfaatkan perekonomian tahun 2002 yang kuat.
Saat ini, seiring dengan pertumbuhan global yang melambat, Coca-Cola mungkin memperhatikan peluang serupa.
Analisis dan Faktor Sosial
Faktor sosial yang mempengaruhi penjualan produk Coca-Cola meliputi:
- Mayoritas orang di AS menunjukkan minat yang meningkat pada gaya hidup sehat. Hal itu sangat memengaruhi penjualan dalam sektor minuman non-alkohol karena banyak pelanggan beralih ke air kemasan dan diet cola seperti Coca-Cola Light atau Zero.
- Manajemen waktu menjadi perhatian 43 persen dari semua rumah tangga, persentase yang meningkat selama bertahun-tahun.
- Pelanggan dari usia 37 hingga 55 tahun peduli dengan nutrisi mereka. Juga, sebagian besar dari populasi adalah generasi baby boomer. Saat mereka menjadi lansia, mereka lebih memperhatikan pilihan hidup yang akan berdampak pada harapan hidup mereka. Hal itu akan terus berdampak pada sektor minuman non alkohol dengan meningkatkan permintaan minuman yang lebih sehat.
Analisis dan Faktor Teknologi
Beberapa faktor yang menyebabkan hasil aktual perusahaan berbeda dari hasil yang diharapkan meliputi:
- Efisiensi program periklanan, pemasaran, dan promosi perusahaan: Misalnya, iklan televisi, web, dan media sosial terus berkembang. Kemampuan perusahaan untuk secara efektif mempromosikan produk mereka melalui saluran ini memengaruhi penjualan.
- Desain kemasan: Di masa lalu, pengenalan kaleng dan botol plastik meningkatkan volume penjualan bagi perusahaan karena betapa mudahnya kontainer ini dibawa dan dibuang.
- Peralatan baru: Karena teknologi terus berkembang, peralatan baru terus-menerus diperkenalkan. Berkat teknologi baru ini, volume produksi Coca-Cola meningkat tajam dibandingkan beberapa tahun lalu.
- Pabrik baru: Coca-Cola Enterprises (CCE) memiliki enam pabrik di Inggris yang menggunakan teknologi modern untuk memastikan kualitas dan pengiriman produk yang cepat. Pada tahun 1990, CCE membuka salah satu pabrik minuman ringan terbesar di Eropa di Wakefield, Yorkshire. Pabrik ini memiliki kemampuan untuk memproduksi kaleng Coca-Cola dengan kecepatan yang lebih cepat daripada senapan mesin yang dapat menembakkan peluru.