Daftar Isi:
- Contoh Indikator Sentimen Pasar Saham Rasio Bull / Bear
- Sentimen Bullish versus Bearish
- Memahami Apa Itu Indikator Sentimen Bull / Bear
- Cara Menggunakan Indikator Sentimen Bull / Bear untuk Memprediksi Pergerakan Pasar Saham di Masa Depan
- Contoh Bagaimana Indikator Sentimen Bull Bear Bekerja
- Memprediksi Polling Arah Pasar Saham
- Pendekatan Perdagangan Kontrarian: Menggunakan Analisis Sentimen untuk Bertaruh Melawan Massa
Contoh Indikator Sentimen Pasar Saham Rasio Bull / Bear
Indikator sentimen pasar saham Investor Intelligence Bull / Bear Ratio dari tahun 1987 hingga awal April 2019. Angka di atas 3 sering kali bertepatan dengan puncak pasar, sementara angka di bawah 1 menunjukkan sudah waktunya untuk membeli saham.
yardeni.com
Pedagang saham dan investor menggunakan indikator yang meramalkan apakah pasar saham mencapai puncak atau terendah, sehingga mereka dapat membuat keputusan perdagangan yang tepat tentang apakah akan membeli, menahan, atau menjual saham. Meskipun tidak ada metode yang sangat mudah untuk mengetahui kapan pasar saham berada pada titik infleksi dan akan berbalik arah, ada beberapa indikator yang bisa sangat berguna ketika mencari petunjuk mengenai arah masa depan yang mungkin diambil saham. Salah satu indikator terbaik yang dapat digunakan untuk memprediksi perubahan arah pasar saham adalah indikator sentimen rasio bull / bear, yang mengukur berapa banyak trader dan investor saat ini bullish (mengharapkan pasar saham naik) dan berapa banyak yang bearish. (mengharapkan pasar saham turun).
Sentimen Bullish versus Bearish
Pasar saham mengalami pergumulan konstan antara mereka yang memiliki pandangan bullish yang percaya bahwa harga saham akan naik dan yang bearish yang mengharapkan saham akan turun.
citywire
Memahami Apa Itu Indikator Sentimen Bull / Bear
Indikator sentimen rasio bull / bear digunakan oleh trader dan investor profesional dengan cara yang mengejutkan. Alih-alih mengambilnya pada nilai nominal, mereka menggunakannya sebagai ukuran pelawan dari optimisme berlebihan (bullishness) atau pesimisme (bearishness). Dengan kata lain, ketika banyak orang berpikir bahwa pasar akan terus bergerak ke arah tertentu, baik itu naik atau turun, para profesional menganggapnya sebagai indikator bahwa puncak atau dasar jangka pendek sedang terbentuk. Ketika ada sejumlah besar pelaku pasar saham yang mengharapkan pasar saham untuk tetap pada lintasan bullish ke atas, indikator menunjukkan kehati-hatian bahwa puncak pasar sudah dekat dan aksi jual mungkin akan segera dimulai. Sebaliknya, ketika pedagang saham dan investor terlalu bearish dan mengantisipasi pasar saham terus turun,Ini merupakan indikasi bahwa titik terendah mungkin sudah dekat dan dipandang sebagai indikasi bahwa sudah waktunya untuk membeli saham.
Inilah cara Investor Intelligence menentukan sentimen pasar. Perusahaan melakukan survei mingguan terhadap lebih dari 100 penasihat investasi yang diikuti secara luas dan terkemuka. Survei menanyakan apakah mereka bullish, bearish, atau netral. Hasilnya digunakan untuk menentukan pembacaan sentimen penasihat investasi mingguan. Perlu dicatat bahwa survei Investor Intelligence hanyalah salah satu dari banyak survei sentimen pasar saham. Ada yang lainnya, seperti Sentimen Investor AS, Percentage Bull-Bear Spread, antara lain. Mereka semua umumnya beroperasi dengan cara yang sama dan memberikan wawasan tentang apakah sentimen pasar saham bullish atau bearish berlaku.
Cara Menggunakan Indikator Sentimen Bull / Bear untuk Memprediksi Pergerakan Pasar Saham di Masa Depan
Indikator sentimen naik / turun hanyalah rasio yang menunjukkan berapa banyak pelaku pasar saham yang bullish versus berapa banyak yang bearish. Ini berfungsi sebagai indikator pelawan karena psikologi manusia cenderung menjadi ekstrim dan tidak rasional ketika pasar saham naik atau turun. Perasaan yang terlalu optimis pada akhirnya membuat para partisipan tersedot dan tidak memiliki uang tambahan untuk membeli saham karena mereka sudah berinvestasi penuh. Hal ini menyebabkan tren naik terhenti dan puncak terbentuk. Sebaliknya, ketika pasar saham ambruk dan panik menjual, pedagang dan investor menjadi terlalu bearish, menjual saham secara impulsif, dan membangun cadangan uang tunai. Hal ini akhirnya mengarah ke dasar, karena banyak uang tersedia di sela-sela untuk memulai reli baru setelah terbukti bahwa aksi jual berlebihan.
Hal penting yang perlu diingat tentang rasio naik / turun adalah bahwa ini hanya berguna untuk mengukur ekstrem pasar saham. Percuma jika Anda mencoba memprediksi kemana arah pasar dalam jangka pendek, seperti hari ke hari atau minggu ke minggu. Ini berguna ketika pasar bullish telah mencapai penilaian yang berlebihan atau ketika aksi jual pasar turun telah menurunkan rata-rata pasar saham secara signifikan. Dalam situasi yang ekstrim, ini cenderung bekerja dengan baik sebagai indikator bahwa pasar saham mendekati perubahan arah.
Perlu diingat bahwa bull / bear ratio hanyalah salah satu dari sekian banyak indikator pasar saham yang patut dilacak untuk menilai apakah pasar saham sudah mencapai kondisi over-buying atau over-sold yang seringkali meramalkan market top atau bottom. Indikator ini paling ampuh bila digunakan bersama dengan indikator pasar saham lainnya untuk memberikan gambaran yang luas tentang di mana pasar saham saat ini dan ke mana arahnya.
Contoh Bagaimana Indikator Sentimen Bull Bear Bekerja
Seperti dapat dilihat pada grafik di atas, dasar penurunan di S&P 500 (garis abu-abu) bertepatan dengan saat-saat ketika sentimen bearish (garis merah) melebihi sentimen bullish (garis hijau).
schaeffersresearch.com
Memprediksi Polling Arah Pasar Saham
Pendekatan Perdagangan Kontrarian: Menggunakan Analisis Sentimen untuk Bertaruh Melawan Massa
© 2019 John Coviello