Daftar Isi:
- Sejarah Nama Merek
- Nama Merek, Merek Toko, Tidak Bermerek, dan Produk Label Putih
- Investasi dalam Nama Merek
Heidi Thorne (penulis) melalui Canva
Meskipun tidak dapat dihitung atau disentuh, merek dan nama merek organisasi adalah aset utamanya. Tapi sebenarnya apa nama merek itu?
Nama merek adalah kata atau kata pengenal yang diterapkan pada organisasi, orang, produk, layanan, dan konsep yang membedakan mereka dari orang lain di pasar. Nama adalah salah satu bagian dari identitas merek pasar yang juga mencakup warna, logo, font, slogan, standar layanan pelanggan, dan banyak lagi.
Nama merek juga bisa disebut sebagai nama dagang. Ini mungkin atau mungkin bukan nama resmi organisasi, orang atau produk, tetapi mengacu pada nama yang digunakan dan dikenal di pasar (sering disebut sebagai nama yang diasumsikan).
Contoh: Ford Motor Company memproduksi mobil dengan merek Ford dan Lincoln.
Sejarah Nama Merek
Asal mula branding dapat ditelusuri ke peradaban kuno (Wikipedia), dengan kata "branding" mengacu pada tanda yang secara harfiah dibakar menjadi produk (mirip dengan branding ternak) untuk mengidentifikasi pencipta atau pemiliknya. Namun, baru setelah Revolusi Industri dan evolusi produk dalam kemasan, nama merek berkembang menjadi branding seperti yang kita kenal sekarang.
Sebelum Revolusi Industri, produk biasanya diproduksi secara lokal. Untuk membantu konsumen mengidentifikasi produk non-lokal yang dapat diandalkan berkali-kali, nama merek dan citra yang konsisten menjadi suatu kebutuhan.
Nama Merek, Merek Toko, Tidak Bermerek, dan Produk Label Putih
Di pasar konsumen saat ini, produk bermerek menempati bagian yang signifikan dari ruang ritel. Namun, dua jenis produk tambahan ditawarkan secara berdampingan: merek toko dan produk tidak bermerek.
Merek toko, juga disebut sebagai label pribadi atau merek rumah, membawa nama toko eceran atau nama merek. Misalnya, raksasa obat Walgreen menawarkan produk bernama Walgreens dan lini makanan Target disebut Archer Farms. Produk-produk ini mungkin memiliki kualitas yang serupa dengan merek besar. Namun, merek toko ini jarang dipasarkan secara terpisah untuk membantu menjaga harga tetap bersaing dibandingkan dengan merek nasional.
Produk tidak bermerek sama sekali tidak memiliki nama merek. Sekaleng kacang polong mungkin secara sederhana dan harfiah diberi label "Kacang polong", seringkali dengan label putih. Ini jangan disamakan dengan barang label putih.
Barang label putih adalah produk yang diproduksi tanpa nama merek, tetapi dijual ke organisasi lain untuk dijual kembali dengan nama merek mereka sendiri. Banyak merek toko sebenarnya adalah barang berlabel putih yang kemudian diberi label dengan nama toko. Beberapa barang label putih sebenarnya dibuat oleh merek nasional dengan tujuan dijual ke pengecer untuk dijual kembali.
Di masa ekonomi yang sulit, komitmen konsumen untuk membeli barang bermerek sering kali turun ke toko atau bahkan produk tidak bermerek (Waktu). Dan karena konsumen menyadari fakta bahwa beberapa merek toko sebenarnya merupakan merek nasional di bawah label tersebut, maka mereka tidak begitu tahan untuk mencoba produk merek toko.
Meskipun menjual barang-barang label putih ke pengecer dapat menjadi strategi untuk membantu merek nasional membangun penjualan, ada juga bahaya merek toko ini mengkanibal produk merek nasional. Meskipun strategi ini dapat membantu membangun total pangsa pasar, namun juga dapat mengurangi pendapatan dan keuntungan dari produk merek nasional dengan harga lebih tinggi.
Investasi dalam Nama Merek
Bisnis berinvestasi besar dalam mempromosikan dan melindungi nama merek mereka secara hukum, terutama melalui pemasaran dan periklanan. Ini lebih dari sekedar latihan untuk meningkatkan citra, ini adalah investasi untuk keuntungan dan pertumbuhan di masa depan.
Cara investasi ini dapat membantu pertumbuhan bisnis akan melalui pengenalan produk tambahan yang membawa nama merek yang sama. Misalnya, produsen produk perawatan rambut populer mungkin memutuskan untuk memperkenalkan lini perawatan kulit. Ini disebut sebagai perluasan merek. Dalam langkah yang sama, produsen perawatan rambut mungkin memutuskan untuk memperkenalkan gel penata rambut jenis baru. Produk gaya baru ini akan disebut sebagai ekstensi baris.
Untuk merek dan perluasan lini, nama merek yang kuat dapat meningkatkan peluang konsumen untuk mencoba produk baru karena mereka sudah terbiasa dengan penawaran perusahaan.
© 2013 Heidi Thorne